https://lh4.googleusercontent.com/-Td_5JW1p5Hk/T5Uxz0kbNLI/AAAAAAAAALg/GGY6QenBugs/s256/Letter-R-icon.png

Thursday, April 12, 2012

KEWIRAUSAHAAN DAN ETIKA BISNIS

TULISAN ILMIAH
KEWIRAUSAHAAN DAN ETIKA BISNIS



Di susun Oleh
M. Rifqi Azhar Naufal   (065110086)
Kelas C


JURUSAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2012

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.,
          Puji dan syukur kehadirat Allah S.W.T. atas segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Kewirausahaan Dan Etika Bisnis ini tepat pada waktunya.
          Penulis menyadari sapenuhnya dalam penyusunan Tugas Kewirausahaan dan Etika Bisnis ini masih terdapat banyak kekurangan dan kekeliruan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Namun, usaha maksimal telah dikerahkan untuk mencapai hasil yang terbaik.





















                                                               DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR.............................................................................................. 1
DAFTAR ISI............................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1.   Tinjauan Umum Tentang Kewirausahaan dan Etika Bisnis......................... 3
1.1.1        Pengertian Kewirausahaan........................................................ 3
1.1.2        Pengertian Etika........................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.   Kewirausahaan............................................................................................. 4
2.2.   Etika Bisnis................................................................................................... 5
BAB III PEMBAHASAN
3.1     Peran Kewirausahaan Dalam Memperkuat UKM Indonesia Menghadapi Krisis Finansial Global  7
3.2     Etika Bisnis Dan Isu Terkait........................................................................ 8
BAB VI PENUTUP
4.1.   Kesimpulan................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 11









BAB I
PENDAHULUAN

1.1.   Tinjauan Umum Tentang Kewirausahaan dan Etika Bisnis
1.1.1.      Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mencari, menciptakan produk baru yang belum pernah ada sebelumnya dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar khususnya di bidang ilmu computer.
Pengertian kewirausahaan sendiri bervariasi kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha dan terdiri dari 2 kata yaitu wira dan usaha. Wira artinya pejuang, unggul, atau pahlawan sedangkan usaha artinya bekerja dan kalau melihat arti dari setiap kata tersebut arti dari wirausaha adalah seseorang yang tangguh ,unggul dan berusaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan  untuk orang banyak.
1.1.2.      Pengertian Etika
Etika  adalah sifat seseorang yang berkaitan dengan, baik atau buruk, benar atau salah, etika memberi kita gambaran bagaimana menjalani kehidupan sehari-hari dan membantu kita dalam mengambil suatu keputusan dengan bijak. Profesi adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mencari nafkah demi kelangsungan hidup. Jadi Etika Profesi adalah pekerjaan manusia sehari-hari untuk mencari nafkah dan dalam pekerjaan tersebut harus mempunyai etika, karena itu dapat membantu untuk lebih berhati-hati dalam mengambil suatu keputusan baik atau buruk, benar atau salah.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.   Kewirausahaan

Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave, proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk ‘’locus of control’’, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadiwirausahawan yang besar. Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman.
Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang memengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi lingkungan, organisasi, dan keluarga. Faktor-faktor motivasi berwirausaha

Ciri-ciri wirausaha yang berhasil:

1.      Memiliki visi dan tujuan yang jelas
Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut.

2.      Inisiatif dan selalu proaktif.
Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.

3.      Berorientasi pada prestasi.
Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.

4.      Berani mengambil risiko.
Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.

5.      Kerja keras.
Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya..

6.      Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
7.      Bertanggungjawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang.

Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi juga moralkepada berbagai pihak.Komitmen pada berbagai pihak Hubungan baik yang perlu dijalankan, antara lain kepada: para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.

2.2.    Etika Bisnis

Etika bisnis adalah segmen etika terapan yang mencoba untuk mengontrol dan memeriksa pengaturan moral dan etika perusahaan. Ia juga mendalami seberapa baik atau buruk badan usaha membahas masalah-masalah moral dan etika dan menunjukkan apa yang salah dalam proses alami mereka. Ini mencakup semua aspek bisnis – dari produksi untuk administrasi, keuangan dan pemasaran. Hal ini juga berlaku untuk berbagai industri dan dapat deskriptif atau normatif dalam disiplin.

                  Penerapan etika bisnis dalam kewirausahaan mencerminkan keterlibatan perusahaan non nilai-nilai sosial ekonomi didorong – yang saat ini, telah sangat diabaikan. Itu membuat perusahaan sejalan dengan lebih baik dan membuat mereka pemain kontributif untuk praktek bisnis sehat. Seperti kita semua tahu, prospek penghasilan lebih mungkin melebih-lebihkan keinginan kebanyakan pengusaha untuk terlibat dalam penebangan, transaksi tidak etis.

                  Etika bisnis saat ini diajarkan di banyak lembaga dan ada juga ribuan referensi dibuat tersedia secara online. Dengan demikian, setiap pengusaha calon diberi kewenangan untuk menerapkannya. Kita semua harus ingat bahwa sebagai pengusaha, itu merupakan bagian dari tanggung jawab kita untuk menjalankan bisnis kami di bawah kode moral yang menghormati, mencari keadilan dan mempromosikan kebaikan semua orang.
                                                                                    







BAB III
PEMBAHASAN
3.1.      Peran Kewirausahaan Dalam Memperkuat UKM Indonesia Menghadapi Krisis Finansial Global

Segala usaha bisnis dijalankan dengan azas manfaat, yaitu bisnis harus dapat memberikan manfaat tidak saja secara ekonomi dalam bentuk laba usaha, tetapi juga kelangsungan usaha. Beberapa faktor penentu keberhasilan usaha adalah:
·           Kemampuan mengembangkan dan mengimplementasikan rencana perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
·           Kapabilitas dan kompetensi manajemen.
·           Perusahaan dapat memenuhi kebutuhan modal untuk menjalankan usaha.
Krisis global dunia telah menggagalkan, bahkan membangkrutkan banyak bisnis di dunia. Di tengah krisis global yang melanda dunia tahun 2008-2009, Indonesia menjadi salah satu negara korban krisis global, walaupun kita telah belajar dari pengalaman sebelumnya bahwa sektor UKM tahan krisis, namun tetap saja harus ada kewaspadaan akan dampak krisis ini terhadap sektor UKM, Mudradjad Kuncoro mengatakan ada 7 tantangan yang harus dihadapi UKM dalam era krisis global, yaitu:
1.    Tidak adanya pembagian tugas yang jelas antara bidang administrasi dan operasi. Kebanyakan UKM dikelola oleh perorangan yang merangkap sebagai pemilik sekaligus pengelola perusahaan, serta memanfaatkan tenaga kerja dari keluarga dan kerabat dekatnya.
2.    Akses industri kecil terhadap lembaga kredit formal rendah, sehingga mereka cenderung menggantungkan pembiayaan usahanya dari modal sendiri atau sumber lain, seperti keluarga, kerabat, pedagang perantara, bahkan rentenir.
3.    Sebagian besar usaha kecil ditandai dengan belum dipunyainya status badan hukum. Mayoritas UKM merupakan perusahaan perorangan yang tidak berakta notaris, 4,7% tergolong perusahaan perorangan berakta notaris, dan hanya 1,7% yang sudah memiliki badan hukum (PT/ NV, CV, Firma, atau koperasi).
4.    Tren nilai ekspor menunjukkan betapa sangat berfluktuatif dan berubah-ubahnya komoditas ekspor Indonesia selama periode 1999-2006.
5.    Pengadaan bahan baku, masalah terbesar yang dihadapi dalam pengadaan bahan baku adalah mahalnya harga, terbatasnya ketersediaan, dan jarak yang relatif jauh. Ini karena bahan baku bagi UKM yang berorientasi ekspor sebagian besar berasal dari luar daerah usahan tersebut berlokasi.
6.    Masalah utama yang dihadapi dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja adalah tidak terampil dan mahalnya biaya tenaga kerja. Regenerasi perajin dan pekerja terampil relatif lambat. Akibatnya, di banyak sentra ekspor mengalami kelangkaan tenaga terampil untuk sektor tertentu.

3.2.    Etika Bisnis Dan Isu Terkait
Menurut kamus, istilah etika memiliki beragam makna berbeda. Salah satu maknanya adalah “prinsip tingkah laku yang mengatur individu dan kelompok”. Makna kedua menurut kamus – lebih penting – etika adalah “kajian moralitas”. Tapi meskipun etika berkaitan dengan moralitas, namun tidak sama persis dengan moralitas. Etika adalah semacam penelaahan, baik aktivitas penelaahan maupun hasil penelaahan itu sendiri, sedangkan moralitas merupakan subjek.
A. Moralitas
Moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai apa itu benar dan salah, atau baik dan jahat objek-objek yang kita yakini secara moral baik atau secara moral buruk. Norma moral seperti “selalu katakan kebenaran”, “membunuh orang tak berdosa itu salah”.
Hakekat standar moral :
1.              Standar moral berkaitan dengan persoalan yang kita anggap akan merugikan secara serius atau benar-benar akan menguntungkan manusia.
2. Standar moral tidak dapat ditetapkan atau diubah oleh keputusan dewan otoritatif tertentu.
3. Standar moral harus lebih diutamakan daripada nilai lain termasuk (khususnya) kepentingan diri.
4. Standar moral berdasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak.
5. Standar moral diasosiasikan dengan emosi tertentu dan kosa kata tertentu.
Standar moral, dengan demikian, merupakan standar yang berkaitan dengan persoalan yang kita anggap mempunyai konsekuensi serius, didasarkan pada penalaran yang baik bukan otoritas, melampaui kepentingan diri, didasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak, dan yang pelanggarannya diasosiasikan dengan perasaan bersalah dan malu dan dengan emosi dan kosa kata tertentu.













BAB VI
PENUTUP

4.1   Kesimpulan

   proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan.
   Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang memengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi lingkungan, organisasi, dan keluarga.
Etika bisnis adalah segmen etika terapan yang mencoba untuk mengontrol dan memeriksa pengaturan moral dan etika perusahaan. Ia juga mendalami seberapa baik atau buruk badan usaha membahas masalah-masalah moral dan etika dan menunjukkan apa yang salah dalam proses alami mereka. Penerapan etika bisnis dalam kewirausahaan mencerminkan keterlibatan perusahaan non nilai-nilai sosial ekonomi didorong – yang saat ini, telah sangat diabaikan.


















DAFTAR PUSTAKA


-          www.scribd.com

0 comments:

Post a Comment